hatiku berdegup laju
persis ombak menderu
persis angin berhembus
persis unggas bersahutan
ku terus berlari
dan berlari.....
dan berlari.....
demi permata yang hakiki
namun kadang kala ku terjatuh
menyalahkan sang batu yang hanya terdiam kaku
ku harapkan batu membantuku
namun tanpa ku sedari
aku tidak pernah memberi kepada sang batu
sang batu tidak pernah meminta
sang batu tidak pernah merungut
sang batu hanya melutut, menurut
biarkan batu itu!
teruskan berlari!
kegelapan sanubari membutakan pandanganku
yang ku mahu hanyalah kilauan permata
aku berlari
dan terus berlari..
namun,
deruan angin seakan memanggilku untuk menoleh
menghancurkan segunung ego yang beraja di hati
ku menoleh
dan kalbuku melihat
batu yang ku hina, ku caci
rupanya adalah permata yang hakiki
No comments:
Post a Comment